Sore,
Jumpa lagi di catatan random saya ini hehehe, topik kali ini yang ingin saya bagi bersama anda adalah pengalaman saya mengenai penyakit gondokan atau gondongan pada anak-anak atau bahasa kedokterannya biasa disebut Mumps atau Parotitis.
Pagi itu, rutinitas kami dimulai seperti biasa yaitu menyiapkan anak-anak ke sekolah, istri saya memandikan Malik anak pertama saya (5th) dan juga sekaligus Kamil adiknya (4th), sementara saya menyiapkan bekal untuk mereka bawa ke sekolah dan setelahnya langsung memanaskan motor.
Semua berjalan normal saja sampai ketika Malik dipakaikan bedak dibagian lehernya dan tiba-tiba berteriak kesakitan, lalu istri saya meraba bagian yang sakit dan memang ada seperti benjolan kelenjar, saat itu ia berasumsi Malik terkena gondokan, tapi saya bilang mungkin itu bengkak biasa karena kelelahan.
Sore harinya saat saya dikantor, istri pun mengabarkan bahwa suhu badan Malik panas, nah barulah kami mulai sedikit yakin bahwa benjolah tadi mungkin saja gondokan.
Karena takut gondoknya akan menyebabkan nyeri berkepanjangan, sore itu juga Malik dibawa ke RS oleh istri saya, dan analisa dokter menyatakan bahwa memang itu adalah gondokan.
Setelah saya browsing mengenai penyakit ini, ada dua kesimpulan data yang saya dapatkan :
1. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan merupakan "Self Limiting Disease" atau penyakit yang sembuh sendiri tanpa diobati.
2. Jika sudah pernah terkena penyakit ini, akan kecil kemungkinan untuk bisa terkena lagi, karena tubuh sudah menyimpan/menciptakan imun untuk penyakit ini.
Tapi, walaupun penyaki ini bisa sembuh sendiri tetep saya cari solusi supaya sakit atau nyeri yang dirasain si anak gak terlalu parah. Akhirnya dokter kasih antibiotik (mencegah terjadi komplikasi penyakit) Parasetamol (penurun panas dan pereda nyeri) serta CTM untuk membuat bengkaknya tidak terlalu besar.
2 hari pertama Malik setiap 6 jam sekali naik suhu nya sampai dengan 38c , setelah diminumi parasetamol baru perlahan turun dan bis abermain seperti biasa, kemudian dia juga merasa sakit dibagian bawah lehernya yang juga akan hilang setelah diberi parasetamol dan obat-obatan tadi
Barulah dihari ke 3 lehernya mulai membengkak hehehe...
Dari beberapa referensi yang saya baca, anak yang terkena gondongan akan mengalami susah makan karena sakit dibagian leher tadi, tapi untungnya Malik mampu makan seperti biasa.
Kemudian gondongan juga bisa menular melalui kontak langsung dan juga air liur, jadi untuk sementara Malik dan adiknya mendapat ekstra pengawasan dari kami, terutama mengenai alat makan dan minum, tidak boleh bergantian.
Lucunya, saat saya ceritakan tentang penyakit ini ke Oom saya dan juga saya jelaskan bagaimana Malik dan adiknya harus diawasi ketat supaya tidak menularkan gondokannya, si oom justru punya pendapat berbeda,.
Menurut dia, lebih baik adiknya ditularkan saja supaya bisa menjadi imun dan lebih baik kena saat masih kecil ketimbang dewasa nanti
Tapi kok saya ga tega ya heheheh, jadi biarlah secara natural jika Kamil memang harus terkena nantinya, dan mudah-mudahan tidak saat dia dewasa.
Oh ya selama sakit ini malik juga izin dari sekolahnya selama 5 hari karena takut menularkan ke anak-anak lain.
Alhamdulilah dihari ke lima, Malik sudah sembuh dan bisa beraktifitas seperti biasa lagi.
Terakhir, saya sempat ditelpon ibu saya saat beliau tau mengenai cucunya yang sakit gondokan, dia menyarankan supaya diberikan BLAO disekitar bengkaknya. Nah saya sih nurut-nurut aja ( maksudnya mengiya kan saja supaya cepet hehehe)
Sambil penasaran, saya cari apa hubungannya antara blao dengan penyakit ini, saya gak nemu. Tapi, ada satu penjelasan yang menurut saya masuk akal tentang blao ini.
Jadi si anak dibaluri blao supayaa dia malu dan gak mau main keluar rumah karena wajahnya yang belepotan, dengan demikian si anak akan terpasa dirumah dan beristirahat, sekaligus tidak berinteraksi dan menularkan penyakit tersebut heheheh ... iya juga ya ...
18 Des 2013
2 comments:
istri saya keukeuh pakai blao,,katanya dari dulu emang bagitu,,,kata nenek2nya,,,,akhirnya wajahnya dan leher penuh dgn blao,,,,kaya avatar,,,hehehhe
hahah iya mas emang susah merubah keyakinan turun temurun itu heheheh, salam kenal
Post a Comment