Sunday, 13 September 2020

The Man Who Sold the World, David Bowie dan Nirvana


                                           
                    

Suatu hari saya pernah baca kutipan wawancara David Bowie ketika ditanya responsnya mengenai lagu The Man Who Sold the World yang didaur ulang oleh Nirvana dan dinyanyikan pada konser unplugged di tahun 1994.

Sambil tertawa kecil dia menyatakan bahwa banyak orang yang lebih tahu lagu itu justru setelah dibawakan ulang oleh Nirvana, bahkan seorang teman Bowie pernah bercerita soal beberapa remaja generasi 90-an yang justru menganggap bahwa Bowie lah yang mengcover lagu tersebut dari Nirvana

Selain versi Nirvana, memang  lagu ini beberapa kali juga pernah dibawakan ulang oleh beberapa Band. Yang jelas, versi Nirvana lah buat saya yang paling menancapkan kesan sampai saat ini. 

 



Saya ingat (kalau tidak salah) MTV Unplugged Nirvana ini tayang pertama kali di Jakarta tahun 1995 disiarkan oleh stasiun TV Indosiar, jam nya saya agak lupa antara 10-11 pagi. Yang jelas saya ingat adalah "cabut" dari sekolah pulang ke rumah dengan alasan ke nyokap, sakit perut. Padahal mau nonton Nirvana, hahaha. 


Friday, 12 January 2018

Menginap di Caravan Taman Safari Lodge

caravan safari lodge

Udah lama banget gak update content di blog ini, hampir 3 tahun, wow!

Oke jadi memang sudah saatnya sharing lagi, khususnya kali ini saya mau sharing tentang pengalaman menginap di Caravan nya Taman safari Lodge, Cisarua.

Liburan tahun baru 2018 kemarin saya memang sudah niat mau ajak anak-anak ke taman safari karena sudah lama juga rasanya tidak kesana, selain itu hadirnya dua panda dari Tiongkok juga bikin saya penasaran.

Mulai deh berburu tiket Taman Safari Indonesia (TSI)  yang kebetulan sedang ada promo di pameran, tiket safari + terusan panda, buy 4 get 1, lumayan hehehe.

Lalu saya mula deh cari-cari info penginapan sekitar sana, dan pilihan jatuh pada hotel dengan konsep yang unik, Caravan taman safari lodge.

Saya menginap di caravan setelah berkunjung ke TSI ya, jadinya ga dapet promo discount masuk TSI yang juga disediakan oleh Hotel Caravan Taman Safari Lodge.

Saya dapat kontak bagian reservasi Caravan dari akun Instagram mereka , lalu langsung chat whatsaap, pilih tanggal menginap dan transfer, menurut saya sih simple dan cepat.
gerbang masuk area caravan
Caravan terletak satu kawasan dengan TSI, jadi buat saya yang udah capek seharian muter-muter TSI gak perlu lagi keluar area tersebut, papan petunjuk jalan pun banyak tersebar yang memudahkan kita menuju Caravan dari TSI.

Anak-anak sangat antusisas melihat kamar mereka, kebetulan saya rahasiakan bahwa kita akan menginap di caravan.

Waktu baru masuk, mereka sempet complain "kok gak ada AC nya?!". Tapi beberapa saat kemudian mereka mulai kedinginan heheheh.

kasur tingkat

Emang dingin banget, makanya saran saya bawa ekstra selimut sendiri dari rumah ya gaes :)

Sekitar area caravan ada air mancur yang sepanjang hari memancurkan air dan suara gemericik airnya bikin kami jadi tambah rileks banget!

kolam di depan area caravan
Kamarnya sendiri cukup nyaman, ada satu kasur tingkat untuka anak-anak, sofa, tv dan satu kasur king size untuk orang tua.

Wifi? ada dan lumayan kenceng.

Air hangat tersedia sepanjang hari di kamar mandi, kolam renangnya walaupun dingin tetep laris manis sama anak-anak di pagi hari.

teras caravan
Sepanjang malam kita akan di manjakan dengan susasana alam yang benar benar natural, belum lagi ada suara Siamang yang memang ada kandangnya dekat area resto.

Dari caravan ke resto juga tidak jauh dan bisa jalan kaki aja untuk brakfast atau ngopi-ngopi

Anak-anak sangat senang dan meninggalkan kesan buat mereka, buktinya belum apa-apa udah ngancem "harus balik lagi, kapan-kapan

Demikian sekilas info, semoga bermanfaat :))

Friday, 7 August 2015

Pasport 24 Halaman Untuk Liburan



Bulan Juni 2015 lalu saya dan keluarga berencana berlibur singkat ke Singapura. Karena si kecil baru pertama kali pergi keluar negeri jadi kami harus membuatkan mereka paspor terlebih dahulu.

Kebetulan juga paspor saya dan istri juga sudah habis masa berlakunya, akhirnya kami berempat membuat paspor di kantor imigrasi.

Sebelumnya kami memang sudah berencana untuk membuat paspor 24 halaman karena selain lebih murah, toh dalam waktu dekat (5 tahun kedepan) memang gak ada rencana mau liburan ke negara-negara yang mengharuskan kami mengurus Visa.

Di sesi wawancara saya lalu ditanya oleh si petugas imigrasi "ini paspor nya 24 halaman? Untuk liburan kan? kenapa gak yang 48 halaman aja sih, 24 itu kan untuk TKI".

Lalu saya bertanya, "Memang ga bisa dipakai untuk liburan pak?". Si petugas menjawab sambil melihat layar komputer " yaaaa.. bisa aja sih, tapi nanti pasti ditanya-tanyain di airport, terutama  ibu (sambil melihat ke istri saya), kalau bapak kan bisa pakai ID Card tempat bekerja".

Saya kemudian berfikir, karena ini adalah pertama kali nya kami liburan ake luar negeri, saya gak mau hal hal aneh menimpa kami.

Lalu saya bilang, "kalau gitu diganti 48 saja apa masih bisa?". Petugas menjawab, kalau punya saya dan istri sudah tercetak, kalau buat anak anak saya masih bisa.

Namun tiba-tiba salah seorang petugas imigrasi nimbrung dipercakapan kami dan mengatakan bahwa gak ada masalah kok paspor 24 halaman dipakai berlibur ke Malaysia, Hongkong, Singapore, Bangkok dan negara bebas visa lain nya.  Akhirnya ya tetep deh kami berempat bikin 24 halaman.

Jujur aja saya kepikiran terus masalah ini, saya takut hal ini akan merepotkan anak dan istri saya di waktu liburan nanti, pusing!

Hingga akhirnya tiba waktunya kami berangkat, proses di imigrasi Jakarta berjalan biasa-biasa saja, tidak ada pertanyaan apa-apa mengenai paspor 24 kami.

Akhirnya  kami tiba di Changi, perut saya mules semules-mules nya, ketakutan dan khawatir. Tapi, Jreng Jreng, proses imigrasi lancar, paspor kami di cek dan langsung di cap! "Welcome to Singapore!"

Jadi buat teman teman yang mencari informasi mengenai apakah paspor 24 halaman bisa digunakan untuk berlibur atau tidak, jawaban nya, Bisa Banget! 




Thursday, 30 July 2015

Yuk ke Taman Burung TMII

Waktu beberapa minggu lalu ramai berita mengenai penyelundupan burung kakak tua jambul kuning yang dimasukan ke dalam botol air mineral, saya berfikir kok bisa manusia setega itu menyiksa mahluk hidup yang dimata saya mempunyai bentuk dan ciri yang indah tersebut.

Kebetulan, anak saya secara tidak sengaja juga smpat beberapa kali menyaksikan berita mengenai kejadian ini di televisi. Namanya anak-anak, saat itu mereka punya banyak sekali pertanyaan mengenai burung kakatua ini yang saya tidak bisa jawab semuanya.

Lalu saya berfikir, kalau begitu saya akan ajak mereka langsung ke Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang memang ditunjuk secara resmi menjadi posko pengembalian dan juga  penangkaran burung ini yang digerakan pemerintah melalui gerakan #saveJambulKuning. Sekaligus juga melihat jenis-jenis burung lainnya yang memang menjadi koleksi taman burung tersebut.

Kami tiba di TMII pagi sekitar pukul 10:00, sangat mudah menemukan taman burung ini, ada banyak petunjuk yang akan mengarahkan anda kesana. Setelah membayar tiket masuk sebesar Rp 20,000/orang (harga sama untuk weekend dan weekdays) kami langsung masuk menuju taman burung dan langsung disambut oleh si Jambul Kuning!

Anak-anak sangat gembira! mereka bukan hanya bisa melihat secara langsung burung lucu tersebut namun bisa berfoto, menyentuh bahkan meletakan di pundak.



Kami lanjut masuk kedalam untuk melihat koleksi taman burung. Taman ini menurut saya punya koleksi burung yang cukup lengkap mulai dari kakatua, elang, gagak, beo, parkit, burung hantu sampai flamingo dan masih banyak lagi.

Tips dari saya, kalau mau jalan kesini siapkan uang receh Rp 5000 ya, karena didalam akan ada banyak sekali tawaran untuk berfoto bersama burung dengan biaya Rp 5,000 untuk satu kali foto.

Setelah lelah berputar-putar, dipintu keluar anda akan langsung disambut oleh rentetan warung yang menjual banyak sekali makanan dan minuman. Harganya tidak terlalu mahal kok, saya waktu itu makan soto ayam seharga Rp 15,000 dan minum es teh manis Rp 8,000. Ada juga air kelapa muda , pop mie dan banyak lagi

Seru, itulah yang bisa saya ungkapkan mengenai taman burung ini, mudah-mudahan makin banyak keluarga yang berkunjung kesini sehingga taman ini bisa terus eksis!

Friday, 15 May 2015

Minggu Pagi di Taman Langsat

Hellooo... kali ini saya mau coba sharing tentang Taman-taman di Jakarta, mungkin khususnya di Jakarta selatan aja dulu kali ya. 

Saya dilahirkan di Jakarta selatan, daerah Radio Dalam lebih tepatnya, sejak kecil saya sering banget diajak ibu saya ke pasar Mayestik yang ada di Jl Kyai Maja, Jaksel.

Sementara kakak laki-laki saya juga beberapa kali ngajak saya main ke pasar burung (hewan) di Barito. Pastinya setelah dewasa pun beberapa kali saya juga main ke Barito ini. 

Tanaman Teratai di Taman Langsat
Nah, di daerah deket-deket situ itu, tepatnya dibelakang Barito dan di seberang Mayestik, ada satu taman yang sering banget saya lewatin, taman yang teduh, ada kali kecil ditengah-tengah dan juga pohon yang rindang, enak banget deh kelihatannya. 

Tapi niat saya untuk main kesana selalu tidak kesampaian karena temen-temen saya waktu ABG selalu ogah kalau diajak kesana, alasanya, hmmm ... ada banyak cerita-cerita yang beredar bahwa taman tersebut angker! Hadeuh!

Sampai akhirnya (saya lupa kapan tepatnya) pada sekitar pertengahan 2014 taman ini diresmikan kembali oleh Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama. 

Nah, minggu lalu akhirnya saya dateng langsung ke taman ini mengajak anak anak, istri dan sepupu. Tidak lupa saya bawa bola tendang buat main disana hehehe

Ternyata taman ini jauh dari kesan angker kok, malahan sangat teduh dan cocok buat jogging, ada lapangan badminton nya juga loh. 

Taman Langsat dan Ayodya terletak bersebelahan, kalau di Taman Ayodya anak anak bisa main pasir, main ayunan, dan beberapa alat permainan lainnya. 

Mainan Anak di Taman Ayodya
Sementara di Taman Langsat kita bisa jogging karena memang ada jalan setapak yang bisa juga 
berfungsi sebagai jogging track. 

Main Bola di Taman Langsat 
Cukup lama kami menghabiskan waktu disana, anak-anak seneng banget karena bisa bebas lari-larian kesana kemari malahan sambil guling-gulingan. 

Taman Langsat
Saat itu juga saya inget ucapan Gubernur DKI yang sempet membantah mitos angker yang melekat pada Taman Langsat . "Supaya orang nggak datang ke situ supaya orang bebas pacaran. Orang pengen pacaran enggak diganggu" Begitu katanya waktu itu heheh ada ada aja ya...

Mainan di Taman Ayodya
Yang jelas saat ini taman ini memang jauh dari kesan angker, apalagi waktu saya berkunjung kesana itu pas hari Minggu pagi, wah ramai banget!  Banyak anak anak kecil main, orangtua berolahraga, ada juga beberapa Bule yang jalan pagi disana

"Run , Baby Run!!"

Taman Ayodya
Mudah-mudahan kita bakal banyak lagi menemukan Taman-taman seperti ini di Jakarta supaya bisa menjadi tempat berinteraksi dan supaya anak-anak tidak keasyikan main sama gadget nya hehehe.

Tuesday, 10 February 2015

Arti Lagu No Woman No Cry Bob Marley



Tanggal 6 Febuari lalu Bob Marley berulang tahun, rasa-rasanya sudah tidak perlu berpanjang cerita lagi untuk menjabarkan siapakah sosok yang satu ini.

Musisi yang wafat pada tahun 1981 ini memang karya-karyanya tidak lekang dimakan zaman dan juga mempunyai fans ataupun penikmat karya karyanya dari berbagai generasi.

Ada satu buah lagu Bob Marley yang sempat menjadi hits diberbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, yaitu lagu "No woman No Cry".

Saya sendiri sering menyanyikan lagu ini sambil nongkrong bersama teman-teman pada waktu saya masih SMP sekitar tahun 1995.

Tapi ada satu hal yang membuat saya "gatal" sampai akhirnya merasa harus menuliskan nya di blog ini , yaitu tentang pesan yang ingin disampaikan Bob ataupun arti dari lagu "No Woman No Cry" ini.

Lagu ini dulu sering dinyanyikan oleh teman teman saya yang habis diputusin pacar, habis ditolak cewek, ataupun mereka-mereka yang  merasa hidup akan lebih baik dan lebih bebas tanpa ada pacar atau cewek, waduh!

Secara tekstual memang No Woman No Cry akan mudah diartikan menjadi "Gak ada Cewek Jangan Nangis" atau "Gak ada cewek gak ada tangisan" , namun tahukah kita bahwa ternyata bukan itu pesan yang ingin disampaikan Bob Marley.

Bob memang bukan tipe penyanyi yang doyan membuka apa arti dibalik syair syair lagunya, namun untuk No Woman No Cry ini diyakini bahwa lirik lagu ini bukan sama sekali tentang meremehkan wanita.

Lagu ini sebenarnya adalah ungkapan hati Bob kepada istrinya Rita. Pada masa awal pernikahan nya Bob dan Rita tinggal di lingkungan miskin di Trench town, Kingston, Jamaica. Bob saat itu sering sekali harus meninggalkan Rita untuk pergi keluar kota untuk bekerja.

Tengok saja di bagian refrain, Bob mengulang ulang kata "little darlin" dan juga "dont shed no tears" yang seakan ingin membesarkan hati Rita.

Ya memang reff dan skaligus judul lagu ini yang sering menjadi rancu, "No Woman No Cry" yang mana dalam bahasa Jamaica sebenarnya memiliki arti "No Woman Dont Cry".

Sekilas itu saja yang bisa saya bagi mengenai NO Woman No Cry ini. Jadi buat temen temen yang waktu ABG diputusin cewek trus langsung "nyekek botol" sambil gitaran nyanyi teriak teriak noooo womaan nooo cryyy!! Silahkan tersipu sipu ya

Dan buat teman teman yang betah menjomblo, silahkan cari theme song lain untuk menyemangati hari hari mu :))

#HappyBirthdayBobMarley 
 









Tuesday, 15 April 2014

Pernah Suatu Waktu ..

Pernah suatu waktu aku melawan Ibu, kamu hanya menggeleng dan mengucap istigfar sahdu

Pernah suatu waktu aku memaki Nenek, kamu kemudian menatap tajam tanpa bicara apapun

Pernah suatu waktu aku pura pura lupa jadwal kita mengaji, kamu malah menanyakan kapan ada waktu?

Pernah suatu petang dibulan Ramadhan, kami duduk kekenyangan setelah berbuka, kamu tiba-tiba sudah wangi menuju Isya

*******
Pernah suatu waktu semua memusuhiku, kamu berkata hentikan sebelum bertambah hancur

Pernah suatu waktu aku begitu takut karena ulahku, kamu yang pertama datang mentertawaiku

Pernah suatu waktu aku ragu-ragu, kamu selalu bisa meyakinkanku dengan pengetahuanmu

Pernah suatu pagi  aku pulang kerumah dalam keadaan mabuk, aku tertampar dengan Subuh mu yang ada tepat didepan mataku

*********
"Pernah datang suatu waktu ketika aku dan yang lainnya akan mengingat-ingat betapa kami sangat amat kehilangan mu" 



(Mengenang Anak, Kakak, Suami, Ayah, Guru, Kawan, dan Sahabat kami tercinta : Ahmad Zulfan, 14 Maret 1976 - 11 April 2014)